[Buku] Rahasia Ayah Edy Memetakan Potensi Unggul Anak

Memetakan potensi unggul
foto:ayahkita.blogspot.com

Melalui buku 'Rahasia Ayah Edy Memetakan Potensi Unggul Anak,' Ayah Edy, seorang konselor yang sudah lebih dari 10 tahun membantu orangtua soal pengasuhan anak memberikan pencerahannya. Secara umum buku ini berisi mengenai panduan mengenali bakat anak yang bisa orang tua terapkan secara langsung. Adapun buku ini terdiri dari kasus-kasus nyata klien Ayah Edy yang telah berkonsultasi pada beliau. Sebagian besar anak-anak tersebut berhasil dan sedang menuju kesuksesan setelah menemukan 'harta karun' besarnya.

Berikut ini diantaranya Rahasia Ayah Edy Memetakan Potensi Unggul Anak:

1. Stimulasi Sebanyak-banyaknya Sejak dini perkenalkan anak berbagai hal seperti musik, menggambar, tari-tarian, belajar di alam, menonton drama, dan lain sebagainya. Orangtua perlu atur waktu saat liburan maupun hari biasa mengajak anak ke tempat-tempat sarana belajar seperti museum, kebun binatang, perpustakaan, konser musik, Kidzania, dan lain-lain.  Tujuannya adalah mengenalkan beragam aktivitas atau bidang yang bisa memancing minat dan bakat anak.

Perlu waktu bahkan bertahun-tahun sampai bakat anak muncul. Namun pada umumnya mulai 7 tahun sudah bisa kelihatan dan mencapai maksimal usia 14 tahun.

2. Membuat daftar minat dan bakat Setelah dicari kira-kira apa saja bidang dan aktivitas yang diminati anak kumpulkan  kemudian buatlah daftar dan beri skor.

Berikut ini contoh diambil dari buku Ayah Edy bentuk aslinya tabel, saya ubah jadi seperti di bawah ini.

Misalnya Dinda, bidang diminati (Beri skor 1 - 10): a. Bernyanyi lagu pop modern / Skor minat: 10 / Skor bakat: ___ /  Skor konsistensi: ___ b. Menari, khususnya tari Betawi / Skor minat: 7 / Skor bakat: ___ / Skor konsistensi: ___ c. Menonton drama musikal / Skor minat: 8 / Skor bakat: ___ / Skor konsistensi: ___ d. Menulis cerita / Skor minat: 9 / Skor bakat: ___ / Skor konsistensi: ___ e. dst Dari sekian banyak bakat pilihlah tiga yang paling menonjol dan menunjukkan skor minat paling tinggi.  Kemudian setelah itu saatnya bakat dan minat anak diuji.

3. Uji Coba Minat dan Bakat Tersebut Kini saatnya bakat dan minat anak diuji dengan memasukkannya ke kursus atau les.  Misalnya anak bakat main musik masukkan les piano untuk membuktikan apakah ia konsisten dan tidak bosan untuk mengembangkannya di rumah. Jika minatnya besar, dan bakatnya kuat ditambah dia semangat dan tekun berlatih, hal tersebut merupakan tanda telah ditemukan potensi unggulnya.

4.Penajaman Bakat dan Minat Bakat dan minatnya telah ditemukan, sekarang waktunya penajaman profesi.  Hal ini sangat penting karena dalam profesionalisme dituntut spesialisasi.  Anak akan lebih tinggi nilainya apabila dia seorang spesialisasi bidang tertentu. Contoh mudah, orangtua bisa membandingkan dokter umum dengan dokter spesialis. Dokter spesialis jantung dinilai lebih tinggi daripada dokter umum.  Lebih dari itu misalnya dokter spesialis jantung bilik kiri saja.

5. Buat Life Plan Membuat life plan seperti membuat peta yang akan membimbing anak sampai di tujuannya.  Isi life plan diantaranya tahun berapa ia ingin mencapai cita-citanya? pada usia berapa? seberapa besar pendapatan orang yang berprofesi di bidang itu? harus bersekolah dimana? dengan cara apa mencapainya? dan lain sebagainya.

Pentingnya menemukan bakat anak

 Saat orangtua mendapat kesulitan waktu anak menunjukkan perilaku 'bermasalah'.  Seperti malas belajar, mogok sekolah, nilai menurun, di sekolah berbuat masalah, sampai di cap oleh guru sebagai slow learner. Apakah yang sebenarnya terjadi? Benarkah anak kita atau kah kita sedang bermasalah?

Dalam kasus diatas, menurut Ayah Edy anak bermasalah bukanlah dia yang memiliki masalah namun sistem sekolah yang tidak mampu mengoptimalkan bakat anak tersebut. Sekolah di Indonesia pada umumnya hanya mengajarkan akademik dan menuntut siswa mencapai angka tertentu sebagai syarat kelulusan dan mendapatkan ijazah.  Bahkan demi kelulusan itu orangtua sampai mengikutkan anak berbagai les sehingga membuat anak terus menerus ditekan dan tidak sedikit anak mengalami stress.  (Rasa-rasanya kita orangtua pernah mengalami hal yang sama bukan?)

Kegagalan mengenali bakat bisa berakibat fatal seperti anak jadi malas belajar, tidak bergairah ke sekolah, nilai anjlok, dan lain sebagainya.  Sebab selama ini kegiatan belajar hanya bersifat akademik dan tidak mengasah bakat dan potensinya.  Maka dari itu agar hal ini tidak terjadi, penting tugas para orangtua menemukan harta karun pada diri anak agar dia tumbuh sesuai dengan bakat dan minatnya.

Kemudian Ayah Edy menganalogikan bakat bagaikan bibit sebuah pohon.  Bibit pohon apel tidak mungkin menjadi pohon cabai.  Begitupun halnya seorang anak dengan bibit dokter tidak bisa menjadi pohon musisi. Bibit arsitek tidak bisa jadi akuntan, dan lain sebagainya.  Untuk memaksimalkan potensi anak bibit unggul tersebut perlu dikenali dan dikembangkan agar potensinya berkembang maksimal, mencapai sukses yang sesungguhnya.

Arti Kesuksesan Sukses sebenarnya ialah saat profesi yang dijalani benar-benar diikuti dengan minat (passion) dan bakat tentunya.  Orang yang sukses tidak pernah mengeluh dengan pekerjaannya, mampu menghadapi tantangan, serta menunjukkan perkembangan dalam karirnya. Jika seseorang merasa rutinitas dalam pekerjaan sangat membosankan, ingin cepat jam 5, ingin cepat hari Jumat dan sangat membenci hari Senin bisa jadi dia berada dalam pekerjaan yang salah.  Bandingkan dengan seseorang yang bergairah dalam bekerja, mampu melakukan peningkatan dalam pekerjaan, menghadapi kendala dalam pekerjaan dengan senang hati. Sebagai contoh dalam buku ini disebutkan Michael Jordan, Schumacher, Tiger Wolf, adalah orang-orang yang mendapatkan kesuksesan sesungguhnya. Mereka menghabiskan ribuan jam mengasah bakat, dan menekuni bidang yang dicintainya.

Menurut saya, buku ini jadi buku wajib bagi para orangtua dapat membantu lebih cepat menemukan potensi unggul anak. Kebanyakan isi buku ini adalah kisah anak-anak yang berhasil menemukan bakat mereka dan sedang belajar mendalami bakatnya tersebut sampai ke luar negeri. Rencananya saya juga ingin menerapkan metode Ayah Edy menggali potensi Sera (3,5 tahun).
Nilai plusnya lagi, buku ini seperti membimbing saya mencari sebenarnya selama ini apa saya sudah menemukan minat dan bakat yang sebenarnya? Contohnya saya hobi menulis dan menggambar, sementara kuliah di jurusan Psikologi.  Setelah baca buku ini rasanya semakin membuktikan saya mungkin sempat salah jalan. Kalau saja dulu berhasil memaksimalkan potensi mungkin sekarang sudah jadi komikus internasional (PD banget siih..). He-he-he.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *