Hey 2022.. It’s my dream, Not hers :)

Hallo, assalamualaikum semua. Ah akhirnya kita ketemu di tahun yang baru, 2022. Pasti banyak sekali harapan tahun ini bakal terang benderang, kinclong kaya mukanya Lisa Blackpink. Pengin semua bangkit lagi dari badai pandemi kurang lebih dua tahun yang cukup melelahkan mental ya, Bund. Tentu sama seperti Teman-teman, si Mameh juga mulai merajut mimpi di 2022. Jadi, Hey 2022.. It's my dream, not hers 🙂

Judulnya blog ini pasti pada kenal deh. Yap, di bulan Januari 2022 awal tahun yang mestinya kita happy eh malah dibuat baper abis. Karena serial yang lagi launching awal tahun langsung viral, "Layangan Putus". Seperti udah nggak bisa kebendung lagi arusnya. Semua Netizen kita pada bahas tentang serial ini. Istilah-istilah dalam serial misal Cappadocia, Thank You, Penthouse, dan tentu aja si It's my dream not her(s) itu. So so viral.

Buat saya sendiri cerita layangan putus asli parah banget sih. Gimana bisa, ada wanita sesempurna Kinan dikhianati?! Apalagi kondisinya sedang hamil, pas lagi pengen disayang-sayangnya. Eh si Mas Aris malah enak-enakan sama perempuan lain. Astaghfirullahal adziim. Duh amit-amit deh.

Kalau ikutin tiap episode pasti ada aja kejadian yang bikin sesak dada. Kinan, kok kuat banget ya dirundung masalah berkali-kali. Sudah jatuh tertimpa tangga juga.

Akhirnya kemarahan emak-emak se-Indonesia sama sosok Mas Aris gak bisa dibendung lagi. Super benci banget sama sosok suami Kinan, si pelaku perselingkuhan. Pokoknya Reza Rahardian, gak bisa diboongin deh aktingnya top banget di sini. Pas diadu sama Putri Marino as Kinan. Perfect combo! Nah kalau si pelakor alias Anya Geraldine menurut saya biasa-biasa aja ya aktingnya. Euh siapa yang disini Tim Kinan? Tos dulu ah..

Walau masih seru bahas Layangan Putus, di postingan ini saya nggak mau bahas isi cerita Layangan Putus. Tapi bahas sesuatu yang mirip sama kata-kata di serial layangan putus. It's about dream. Tentang dream, mimpi.

Tahun Baru, Resolusi Baru Mimpi Baru

Biasanya awal tahun dimulai dengan menuliskan apa resolusi yang ingin dicapai di tahun baru. Hmm ya sebetulnya saya termasuk orang yang hampir selalu menuliskan rencana satu tahun ke depan. Tapi entah, rencana kadang hanya tinggal rencana. Kebanyakan resolusi tahun baru saya cuma tulisan di kertas. Sedikit yang terwujud, banyak kecewanya.

Kecewa sama diri sendiri, kenapa nggak bisa lebih keras lagi mewujudkan resolusi-resolusi itu. Jadinya malah self criticism parah. Dan oh ya saya lupa kalau saya Virgo. Mameh si virgo yang terlalu perfeksionis, membuat standar yang terlalu tinggi. Nggak bisa toleran sama kekurangan diri.

Ada yang zodiaknya sama-sama Virgo di sini? Kalian gitu juga nggak? 🙂

Setelah lama berpikir, saya putuskan stop membuat resolusi tahunan. Resolusi yang harus begini dan begitu, target ini dan itu.. Pakai jadwal, waktu.. Kayanya Aahhh. udah deh, saya nggak mau bikin beban baru buat hidup saya. Apalagi anak udah 3 saya betul-betul harus belajar menata waktu. So, bye resolusi...

Sekarang fokus membuat mimpi baru aja. Karena kalau saya bermimpi dalam garis besar, insyaAllah biasanya terwujud. Hehe..

Misalnya Mimpi-mimpi Besar Mameh yang pernah kesampaian

  • Pas masih SMA pengen setelah nikah sama suami tinggal di Jakarta --> Tinggal di Tangsel (Tetangganya Jakarta)
  • Anak 3; ada cewek dan ada cowok-nya --> Alhamdulillah kesampaian
  • Bisa mandiri, nyetir mobil antar anak-anak --> Bisa juga akhirnyaa...

Apa yang bisa menyebabkan mimpi-mimpi tersebut terwujud, mungkin salah satunya niat yang kuat dan keduanya karena doa orangtua yang terkabul sama Allah SWT. Somehow saya percaya banget kekuatan doa orangtua untuk setiap hajat kita. !0000% bener. Kemudian sisanya usaha kita sendiri merealisasikannya.

Namun di sisi lain, saya punya juga mimpi yang belum terwujud, misalnya...

  • Umroh/ Ziarah
  • Punya bisnis kaos anak atau brand bisnis sendiri bidang pendidikan anak
  • Traveling sama anak-anak ke Bali

Kalau yang itu memang saya belum punya niat dan usaha yang kuat. Kalau doa orangtua mah pasti selalu mengalir ya, insyaAllah. Masih nggak yakin, bisa nggak nih? Soalnya mimpi tadi butuh duit yang gak sedikit, kan... Gimana jadinya kalau begini...

Dilema si mameh..

Mimpi Jalan-jalan, Umroh, Bisnis

Hobinya jajan...

Let's Have a Big Dream

Mimpi mah gratis, nggak bayar kok.. Ini yang buat saya semangat bikin mimpi-mimpi baru lagi. Yang lebih seru, mindblowing, asik, syukur-syukur bisa menambah nilai diri buat lingkungan 🙂

Jadi saya maunya mimpi-mimpi baru ini bisa terwujud dalam 1-5 tahun ke depan..

  • Ibu yang sehat, aktif dan semangat
  • Konten kreator pendidikan anak usia dini
  • Pergi Umroh, Ziarah dan kalau bisa Haji (Aamiinin ya Manteman..)
  • Punya bisnis di bidang pendidikan anak usia dini (sekolah? Hmm.. maybe...)
  • Ke Cappadocia... Eh, itu mah impian Kinan ya. Ke mana ya, Jepang deh... Hehe maklum dulunya si mameh wibu...
  • Menelurkan buku tentang parenting
  • Punya rumah yang luas lahannya buat berkebun
  • Naik gunung sama keluarga plus anak-anak (bener-bener yang backpack gitu ya.. kayanya seru)
  • Punya asset untuk masa pensiun yang berkah dan manfaat
  • Dst..

Karena saya bukan Nobita yang kalau ada maunya tinggal bilang, "Doraemooon...." ya nggak bisa dong cuma berhenti di sini. Pasti ke depan sudah saya pikirkan harus gimana-gimana nya.

The Dream Team

Bohong deh, untuk mewujudkan mimpi-mimpi itu kita berjuang sendirian. Mustahil. Pasti saat ini perlu dipikirkan juga siapa nih orang-orang yang bisa masuk ke kategori tim sukses mimpi-mimpi kita. Suami? Keluarga? Orangtua? Mba2 asisten? Sahabat? Guru? Ibu-ibu tukang pijat langganan?

Ini beneran loh, kadang sebuah mimpi itu bisa terwujud secara nggak sengaja dari siapa saja. Nggak memandang latar belakang apapun.

Mau sharing pengalaman pribadi, hidup saya betul-betul terselamatkan sama ibu-ibu pijat langganan saya. Karena pernah ngalamin sakit turun peranakan yang sakitnya betul-betul lebih dahsyat dari nyeri waktu lahiran. Waktu itu saya tanya sahabat saya siapa yang punya tukang pijat perempuan. Eh ketemu sama Ibu Siti, yang profesinya memijat salah urat. Voila! setelah melalui tiga kali 'penyiksaan' dipijit alhamdulillah saya sembuh.

Kalau berobat ke dokter, diperkirakan harus operasi yang biayanya belasan juta 🙁

Alhamdulillah Allah beri pertolongan melalui Ibu Siti, bantu saya mewujudkan mimpi jadi ibu yang aktif, sehat, dan semangat.

Yak, sepertinya segitu dulu curhatan di Bulan Januari 2022 ini. Semoga kita selalu sehat, dalam lindungan Tuhan Yang Maha Esa dan dilancarkan semua keinginan dan cita-cita kita. Aamiin...!

With Love,

Mameh Ghina

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *